tes IELTS - Edu2Review

7 Cara Mudah Meningkatkan Kemampuan Menulis untuk Tes IELTS

Dalam mengikuti sertifikasi bahasa Inggris IELTS, tidak sedikit peserta yang merasa kesulitan ketika mengerjakan sesi writing atau menulis. 

Sebab, penulisan IELTS tidak seperti essay-essay lainnya. 

Ada sejumlah kosa kata yang harus dihindari. 

Peserta pun kerap diminta untuk tidak mengulangi sejumlah frasa atau kata tertentu.

Cukup rumit bukan?

Maka dari itu, di sini, Edu2Review akan memberikan sejumlah tips agar kamu dapat meningkatkan kemampuan menulis untuk tes IELTS. 

Langsung saja, yuk simak tips-tipsnya!

 

Hindari kata “very”

 

Kata “very” atau yang bermakna “sangat” sering sekali disebut oleh peserta tes bahasa Inggris IELTS, yang biasanya dilanjutkan dengan kata sifat.

Bukan hanya penutur asing, penutur asli pun kerap menggunakannya. 

Padahal ketika kamu menghindarinya, tulisanmu akan terlihat lebih kuat dan lebih formal.

Dan inilah yang kamu butuhkan dalam menulis essay pada tes IELTS. 

Contoh 1:

“A very important decision”

Ubah dengan “A crucial decision” 

Atau jika kamu tak tahu sinonim dari kata “important”, hapus kata “very” sehingga menjadi “An important decision”.

Contoh 2:

“A very big house”

Ubah dengan “A massive / An enormous house.” 

Atau jika kamu tak tahu sinonim dari kata “big“, hapus kata “very” sehingga menjadi “A big house”.

Contoh 3:

“A very clear solution”

Ubah dengan “An obvious solution” 

Atau jika kamu tak tahu sinonim dari kata “clear“, hapus kata “very” sehingga menjadi “A clear solution”.

 

Jangan memulai kalimat dengan “There is” atau “It is

 

Struktur kalimat yang dimulai dengan “there is” atau “it is” cenderung terlalu sederhana.

Contoh 1:

“There are two possible solutions for the government to choose from.”

Ubah menjadi

“The government could choose between two possible solutions.”

Contoh 2:

“It is important to introduce new policy.”

Ubah menjadi 

“Introducing new policy is important.”

Memang, kalimat yang dimulai dengan kata “there is” atau “it is” tidaklah salah.

Namun jika kamu mau mendapatkan skor lebih tinggi pada tes writing IELTS, sebisa mungkin hindari menggunakannya terlalu sering.

 

Gunakan kata kerja yang sulit

 

Sebisa mungkin, gunakan kosakata yang sulit pada tes writing IELTS. 

Semakin sulit, semakin menunjukkan tingginya tingkatan kosa kata yang kamu kuasai.

Contoh 1:

“He went around the world.”

Kata kerja “went” menunjukkan bahwa subjek pergi di masa lampau.

Supaya terlihat lebih sulit, kamu bisa menggantinya dengan:

“He traveled around the world.”

To travel” merupakan kata kerja yang lebih sulit karena memiliki makna lebih dalam 

Contoh 2:

“To get an offer from a university.”

Alih-alih menyebut “get“, kamu bisa menggantinya dengan:

“Receive an offer from university.”

Get” dan “receive” memang memiliki makna yang sama. 

Namun kata “receive” memiliki makna lebih dalam dan terkesan lebih formal, sehingga lebih cocok untuk tes IELTS. 

Selain contoh di atas, sebaiknya kamu juga menghindari kata kerja seperti “to be“, “to get”, “to have“, “to go”.”.

Kosakata yang terlalu sederhana akan membuat tulisan pada essay terlihat terlalu sederhana ketika dibaca.

Hindari kata kerja idiomatis

Kata kerja idiomatis sangat umum digunakan dalam berbahasa Inggris. 

Permasalahannya, kata kerja idiomatis cenderung terlalu kasual.

Sehingga kurang pas jika digunakan pada tulisan IELTS yang mengharuskan peserta menulis dengan bahasa yang formal.

Contoh 1:

“Give out free items”.

Daripada menggunakan frasa di atas, kamu bisa menggantinya dengan:

“Offer free items”.

Contoh 2:

“Make up a new idea”.

Alih-alih menggunakan kalimat tersebut, ubah dengan:

“Create a new idea”.

 

Jangan menggunakan singkatan (contraction)

 

Contraction word atau penyingkatan kata sangat sering dijumpai ketika mempelajari bahasa Inggris. 

Bahkan penutur asli pun menggunakannya dalam percakapan tertulis maupun tidak tertulis di kesehariannya. 

Penyingkatan dalam contraction word dilakukan dengan menghilangkan beberapa karakter dalam kata dan menggantinya dengan karakter lain.

Contoh:

Do not -> Don’t

Will not -> Won’t

Can not -> Can’t

Ingatlah selalu bahwa pada dasarnya, IELTS merupakan tes bahasa Inggris formal sehingga tulisan pada essay pun harus dibuat seformal mungkin. 

 

Tempatkan kosakata rumit pada kalimat yang tepat

 

Memang, kekompleksan kosakata yang disebutkan akan menjadi nilai plus pada penilaian IELTS nanti. 

Namun, bukan berarti kamu menuliskan sebanyak mungkin kosakata rumit tanpa penempatan yang tepat.

Sebab, banyak peserta yang kaya akan kosakata sulit, namun tidak mengimbanginya dengan tulisan yang berkualitas bagus.

Sehingga akhirnya, konteks dari essay yang ditulis pun menjadi membingungkan bagi penilai yang membacanya.

Ditambah lagi, penulisan IELTS sama sekali tidak boleh mengandung typo dan error, karena akan dianggap salah. 

Penulisan essay yang sederhana namun tepat tentunya jauh lebih baik ketimbang penulisan essay yang kompleks namun salah.

Hindari terlalu sering mengulang kata

Sebisa mungkin, hindari untuk mengulang kata yang telah disebutkan sebelumnya pada IELTS writing.

Kamu bisa mengganti kata yang ingin ditulis dengan sinonimnya, sehingga makna dari kalimat yang disampaikan pun tak berubah.

Dengan begitu, kamu mampu membuktikan bahwa kosakata yang dikuasai cukup memadai.


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: