TOEFL atau Tes of English as a Foreign Language adalah tes yang diselenggarakan untuk mengukur kemampuanmu dalam berbahasa Inggris. Tapi, tes TOEFL ini tidak ada hubungannya dengan proses belajar-mengajar, ya! Artinya, tes TOEFL beda dengan tes atau ujian di sekolah atau bimbel.
Tes ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibunya. Di samping itu, tes TOEFL sendiri adalah tes kemampuan berbahasa Inggris berdasarkan American English, alias bahasa Inggris yang digunakan di Amerika Serikat. Hal ini untuk membedakannya dengan British English, alias bahasa Inggris yang digunakan di Britania Raya.
Dalam penyelenggaraan tes TOEFL, tes yang kamu kerjakan nanti meliputi empat aspek, yaitu:
- Listening comprehension.
- Structure and written expression.
- Reading comprehension.
- Test of written English (TWE).
Ketika kamu akan mendaftar untuk ikut tes TOEFL, biasanya kamu akan diminta untuk memilih apa jenis tes yang akan kamu ikuti. Secara umum, kamu bisa temukan empat pilihan jenis tes TOEFL berikut ini:
- TOEFL PBT (Paper Based Test), yaitu tes TOEFL yang dilakukan secara tertulis menggunakan lembar jawaban kertas dan pensil.
- TOEFL CBT (Computer Based Test), yaitu tes TOEFL yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
- TOEFL iBT (Internet Based Test) atau TOEFL NG (Next Generation), yaitu tes TOEFL yang diselenggarakan secara online menggunakan internet.
- Jenis TOEFL ITP (Institutional Testing Programme), yaitu tes TOEFL yang hanya bisa diikuti peserta yang memakai bahasa Inggris untuk institusi tertentu
Ulasan dalam artikel berikut ini akan sepenuhnya fokus pada tes TOEFL CBT, alias tes TOEFL yang berbasis komputer (computer-based test).
Apa Itu TOEFL CBT?
TOEFL CBT sendiri pertama kali muncul pada tahun 1998 sebagai bentuk perkembangan dari TOEFL PBT yang merupakan tes TOEFL tertulis. Dan sesuai dengan namanya, tes TOEFL CBT diselenggarakan dengan menggunakan komputer.
Artinya, soal akan ditayangkan lewat komputer. Sedangkan untuk bagian Listening Comprehension, kamu akan diarahkan untuk memutar file audio dari komputer. Kemudian, kamu juga perlu menjawab soalnya lewat komputer.
Dengan begitu, bisa kamu simpulkan kalau tes TOEFL CBT ini adalah tes TOEFL PBT yang menggantikan pensil dan kertas dengan komputer. Dan seperti halnya dengan materi soal tes TOEFL pada umumnya, TOEFL CBT juga menguji kemampuan berbahasa Inggrismu dalam empat aspek: listening, structure atau grammar, reading, dan writing.
Salah satu keunggulan tes TOEFL CBT adalah adanya countdown pada komputer yang kamu gunakan saat mengikuti tes. Dengan begitu, kamu nggak perlu lagi mengira-ngira berapa lama waktu yang sudah kamu pakai dan waktu yang tersisa untuk mengerjakan soal.
Sementara itu, lama waktu yang tersedia untuk mengikuti tes TOEFL CBT ini bisa mencapai 4 jam, dan sudah termasuk dengan pembacaan petunjuk pengerjaan soal. Sedangkan rincian durasi pengerjaan tes per aspek, ditambah dengan jenis soal yang diberikan, adalah sebagai berikut:
1. Adaptive Listening selama 60 menit.
- Bagian A: Dialog pendek.
- Bagian B: Percakapan, diskusi akademik, kuliah singkat.
2. Adaptive Structure selama 15-20 menit.
- Melengkapi kalimat (jumlah soal sekitar 10 pertanyaan).
- Menemukan kesalahan dalam kalimat (jumlah soal sekitar 15 pertanyaan).
3. Reading Comprehension selama 70-90 menit.
- Jumlah soal sekitar 60 pertanyaan, yang dibagi ke dalam kira-kira 6 soal bacaan.
4. Writing selama 30 menit.
- Tes writing dilakukan dengan menuliskan 1 topik esai.
Bagaimana Cara Hitung Skor TOEFL CBT?
Nah, seperti halnya dengan ketika kamu mengerjakan soal tes lainnya, seperti tes di sekolah, tes TOEFL yang sudah kamu kerjakan juga akan dinilai dan diberi skor. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui dengan lebih jelas tingkat kemampuanmu dalam berbahasa Inggris berdasarkan tes TOEFL CBT yang telah kamu tempuh.
Skala nilai yang digunakan dalam tes TOEFL CBT berbeda dengan skala nilai tes TOEFL PBT. Apabila skor tes TOEFL PBT berkisar antara 220 sampai 667, skor tes TOEFL CBT sendiri berkisar antara 0 sampai 300. Lalu, bagaimana cara menghitung skornya, ya?
Untuk cara menghitung skor tes TOEFL CBT, sebenarnya cara yang dilakukan sama dengan ketika kamu menghitung skor TOEFL PBT, kok. Langkah-langkahnya yaitu:
- Jumlahkan skor dari masing-masing section.
- Bagi angka total tersebut dengan 3.
- Kalikan hasil pembagian tersebut dengan 10.
Sementara itu, tabel skor untuk tes TOEFL CBT adalah sebagai berikut:
Section | Skor |
Reading | 0 s.d 30 |
Listening | 0 s.d 30 |
Structure/Writing | 0 s.d 30 |
Total Skor TOEFL CBT | 0 s.d 300 |
Mengapa Perlu Ikut Tes TOEFL?
Pastinya kamu ikut tes TOEFL bukan cuman untuk buang waktu atau mengusir rasa bosan, kan? Setelah kamu ikut tes TOEFL, kamu akan mendapatkan sertifikat TOEFL di mana skor TOEFL-mu juga akan dicantumkan. Terus, apa gunanya punya sertifikat TOEFL?
Dengan sertifikat TOEFL, kamu bisa:
- Mendaftar short course maupun non-degree program yang diadakan di negara-negara berbahasa Inggris.
- Mendaftar program internasional yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utamanya.
- Memonitor kemampuanmu dalam berbahasa Inggris, terutama untuk kebutuhan akademis.
- Mendaftar program beasiswa S1 atau S2 di dalam maupun di luar negeri, termasuk beasiswa LPDP yang bergengsi itu.
- Mendaftar kuliah di perguruan tinggi dalam negeri maupun di luar negeri.
- Melamar pekerjaan.
- Mendaftar program pertukaran pelajar ke luar negeri.
- Mendaftar program berbahasa Inggris yang membutuhkan bukti kemampuan berbahasa Inggris level akademis.
Nah, itu dia rangkuman penjelasan mengenai TOEFL CBT. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk kamu yang akan mengikuti tes TOEFL CBT, ya!
Simak juga artikel lainnya seputar bahasa Inggris hanya di Edu2Review.id!
Leave a Reply